Menjadi
notaris bagi sebagian orang merupakan anugrah terindah karena merupakan sesuatu
yang dicita-citakan, namun setelah sekian lama menjalani proses yang melelahkan
dan telah mendapat ijin (SK) dan ketentuan sehingga sudah boleh membuka praktek
untuk menerima klien, pada umumnya tidak langsung menghasilkan financial
seperti yang di impi-impikan, apa lagi yang sebelumnya tidak memiliki relasi
yang berkaitan dengan profesi notaris ini, atau karena modal yang pas-pasan,
sehingga untuk bergerak sangat terbatas, kecuali beruntung ada klien datang ke kantor
namun sangat jarang apa lagi notaris baru butuh waktu berproses untuk dikenal
di masyarakat. Berbeda cerita dengan notaris baru yang mendapat “warisan” koneksi
dan “Modal”dari orang tua atau semacamnya sehingga cukup melanjutkan saja,
namun juga jikalau tidak mampu merawat koneksi para jaringan akan meninggalkan
begitu juga sebalikya maka tetaplah berfikir positif.
Notaris
di mata masyarakat masih merupakah profesi yang prestis namun sepertinya untuk
saat ini sudah berkurang nilai prestisiusnya, apalagi di daerah daerah yang
masyarakatnya masih memiliki pola fikir yang kurang terbuka. Berkurangnya prestisius
ini diakibatkan banyaknya jumlah notaris khususnya di pulau jawa, sehingga berpotensi
pula notaris melakukan pelanggaran kode etik meski secara diam-diam dari mulut
ke mulut, atau dengan surat menyurat ke instansi tertentu, apa lagi notaris
asongan yang menawarkan diri ke masyarakat atau memelihara makelar order demi
mendapat pekerjaan. Hal-hal pelanggran kode etik dan administrasi tersebut
dimata masyarakat mengakibatkan profesi notaris turun derajad, sehingga
masyarakat akan menilai bahwa notaris adalah jabatan bisnis yang dapat di “BELI”
untuk membuat suatu yang diinginkan penghadap.
Bagaimana
tidak prestis, notaris ini rata-rata di minati orang-orang berduit karena
sekolahnya saja cukup mahal, meski ada sebagian yang diusahakan agar dapat
menempuhnya sehingga bisa- dibilang pas-pasan, sebenarnya masalah modal tidak
mutlak 100% sebagai faktor penentu, karena meski modal pas-pasan dengan usaha
yang gigih pasti lama-kelamaan akan menjadi kuat dan cukup untuk menjalankan opreasional kantornya,
sesuai yang di impikan.
Jika
kita menengok kebelakang kita mulai dari pendidikan kenotariatannya, tidak
menghitung proses sekolah Sarjana (SH) atau sekolah dasar dan menengah, kita
ambil contoh kuliah kenotariatan di UNDIP yang semester sekitar 13 juta dan
belum uang lain nya atau juga biaya hidup dan biaya buku dan sejenisnya, jika
bukan orang yang punya uang darimana membiayainya, paling tidak masuk golongan
menengah. Belum lagi setelah lulus perlu magang di kantor notaris dan magang
bersama 4 kali jika biaya magang bersama 800 ribu dikali empat sudah berapa,
belum ujian pra ALB dan biaya pangkal ALB 2,5 juta untuk saat ini, selain itu
biaya 18 poin yang harus dikumpulkan, jika setiap seminar 2 poin maka minimal 9
kali dengan biaya per seminar 250 ribu itu yang harga miring jika 9 kali
berapa? Selanjutnya setelah magang 2 tahun magang bersama tiba waktunya biaya
ujian kode etik yang biayanya kurang lebih 1,7 juta belum transport dan
akomodasi, hehehe masih ada lagi jangan bosen baca ya.
Biaya
– biaya segitu bagi golongan mampu seperti pegawai ASN atau sejenisnya juga
pengusaha sangat terjangkan berbeda dari golongan menengah pasti biaya sebesar
itu harus di usahakan. Biaya selanjutnya adalah 500 ribu untuk PNBP Peningkatan
Kialitas Notaris yang fungsinya untuk mendapat user / id untuk mengajukan
pengangkatan, selain PNBP perlu biaya penginapan dan akomodasi juga transport. Kalo
di total udah cukup untuk bangun rumah tuh atau modal kawin wkwkwk …. Namun meski
biaya yang cukup tinggi animo masyarakat masih sangat tinggi yang berminat
menjadi Notaris, terbukti banyaknya sekolah notaris yang meluluskan
mahasiswanya dan banyaknya peminat PPKJN sehingga tidak semua tertampung dan
banyak yang mengantri, diasumsikan bahwa para
notaris saat ini berkehidupan layaknya golongan menengah keatas bahkan
level atas menurut pandangan sekilas sehingga menarik dimata masyarakat.
Setelah
lulus PPKJN akhirnya tiba saatnya mengajukan SK degan kouta tertentu terkadang
harus berebut karena kuota formasi terbatas, dengan biaya akses 200 ribu dan
pengangkatan 1 juta untuk pengangkatan pertama kali, setelah SK keluar dengan
persyaratan yang juga perlu merogoh kocek seperti surat keterangan sehat juga
keterangan dari kepolisian selaun kelulusan kode etik dan sebagainya. Mengajukan
sumpah dengan PNBP 2,5 juta belum biaya transport dan lain-lain, seperti
akomodasi atau menginap, juga biaya legalisir berkas tertentu hal itu bagi
calon notaris yang belum kerja dan jika tidak ada dana bantuan maka akan terasa
berat.
Tibalah
saatnya memikirkan kantor, biaya sewa atau beli, biaya peralatan, buku-buku
repertorium sebagai bagian dari protokol dan sebagainya, belum lagi memikirkan
2 karyawan sebagai saksi akta …. Huff matab dech kalo tidak siap-siap dana bisa
terhambat karirnya, namun ada 1000 cara untuk tetap eksis didunia profesi
notaris ini jadi jangan berkecil hati bagi yang modalnya cekak seperti saya. Deg-deg
an dapat pemasukan berapa ya, pendapatan menutup operasional nggak ya, saya
dapat bagian honor nggak ya, semoga dapat dan lancar terus …. Aaamiiinnn. Kalo ada
lebihan setelah dipotong pengeluaran ya dapat honor … senengnya jadi notaris kaya gitu jika
pemasukan besar pengeluaran cukup dan masih untung banyak, itu lah jika risiko
besar hasil juga harus sebanding degan risikonya.
Namanya
orang usaha kadang dapat banyak kadang dapat sedikit, begitu profesi notaris
ada pasang surutya, maka disarankan menurut beberapa rekan notaris yang telah
berkecimpung di dunia kenotariatan ini, alangkah biknya ada usaha sampingan
selain notaris karena sudah menjadi kodratnya terkadang naik terkadang turun, namun
saya yakin masih menguntungkan atau menghasilkan buktinya mereka masih eksis
hingga usia pension bahkan di turunkan ke anak-anaknya dan juga menghasilkan.
Memang
untuk memulai terkadang tidak langsung naik namun malah mengeluarkan banyak
modal yang di korbankan selain waktu, tenaga, fikiran bahkan mental karena
lelah seharian belum membuahkan hasil namun yakinlah saat waktunya panen raya
semua akan terbayar LUNAS, dan memuaskan.
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik agar tidak melanggar hukum dan agama