Tujuan membeli reksadana di Bukalapak tentunya untuk mendapat untung, investasi di Bukareksa Bukalapak pembelian dan penjualan dilakukan secara online lewat aplikasi bukalapak. Sebelum saya cerita pengalaman saya ini alangkah baiknya akan saya ceritakan awal mula investasi reksadana di Bukareksa. Pada mulanya tidak ada niat beli reksadana di Bareksa (Bukalapak) namun ingin membeli barang-barang yang saya butuhkan dengan mudah karena tidak perlu keliling kota untuk menemukan barang yang di inginkan juga untuk membeli tiket kereta Api juga pernah membayar pajak kendaraan. Terang saja, barang-barang saya dapatkan dengan relatif mudah dan saya akui kalau soal jual-beli online barang dan jasa buka lapak memang oke menurut saya.
Pada akhirnya saya mengetahui adanya fitur yang baru saya kenal yaitu fitur investasi, dalam fitur investasi ada dua jenis yaitu investasi reksadana (bukareksa) dan investasi emas (buka emas). Saya mencoba membeli reksadana tanpa aply (mendaftar), setelah cocok baru mendaftar dan beberapa minggu kemudian saya disetujui menjadi investor reksadana melalui buka lapak. Beberapa kali saya membeli reksadana dengan sistem pembayaran transfer maupun melalui buka dompet hingga terkumpul sekitar 80 ribu (minimal beli reksadana di Bukareksa 10 rb). Singkat kata singkat cerita untuk mencoba apakah duit tersebut dapat di uangkan atau tidak, saya mencoba menjual reksadana saya melalui bukareksa tersebut, dan berhasil terjual setelah menunggu beberapa hari ada uang masuk rekening saya Rp76.586,12 padahal saya menjual reksadana senilai sekitar Rp80.000,00 telisik punya telisik ternyata ada biaya transfer sebesar Rp3.500,-, its oke saya maklum mengenai hal tersebut dan kepercayaan (trust) saya pada bukareksa semakin kuat.
Karena kepercayaan (trust) saya terhadap bukareksa, meskipun ada sedikit kekurangan mengenai informasi data NAB (Nilai Aktiva Bersih) selalu terlambat / delay, selain itu proses jual atau beli memakan waktu (beberapa hari), bagi saya tidak masalah hingga akhirnya saya membeli lagi beberapa reksadana melalui bukareksa hingga empat produk.
Beberapa waktu kemudian saya menjual lagi reksadana saya karena saya ingin mengalihkan reksadana yang satu ke produk yang lain, maka saya menjual sebagian dua produk yang sudah naik NAB nya dan niat saya untuk membeli produk yang NAB nya lagi turun.
Proses penjualan reksadana kedua dan ketiga tergendala uang belum masuk rekening, penjulan reksadana dalam aplikasi Buka Lapak (BL) secara online diinfokan sedang dalam proses, beberapa hari kemudian di infokan dana sedang dikirim, sambil saya nge-cek ATM siapa tahu sudah cair. Namun, hingga tenggat waktu maksimal yang ditentukan di sistem aplikasi bukareksa dana tidak kunjung cair, namun keterangan dalam sistem bukalapak dinyatakan transaksi selesai, namun dana saya tak kunjung masuk rekening. Kemungkinan dana saya tertahan atau tertunda karena rekening yang saya pakai kurang familiar atau tergendala transfer.
Akhirnya saya komplain ke bukalapak, dokumen yang diminta seperti foto nomor rekening dan foto transaksi tanggal sekian sampai sekian di rekening saya kirim melalui media elektronik alias difoto terus dikirim melaui email atau DM instagram nya BL. Hingga saat ini (awal Januari 2020) belum teratasi hingga akhirnya saya mengeluarkan unek-unek saya disini, dan saya masih mencoba berusaha agar masalah ini terselesaikan.
Hati hati jangan sampai tertipu orang yang mencari kesempatan, karena di internet beredar nomor hp custumer servis buka lapak (CS BL) palsu alias mengaku sebagi CS BL padahal bukan, sebaiknya kalau komplai melalui BUKA BANTUAN di aplikasi BukaLapak. Ceritanya ketika saya mencari jalur komplain yang cepat dengan browsing di google, saya malah menemukan CS Bukalapak palsu ia mengaku cs bukalapak berupa memberi nomor HP dan ada WhatsApp (WA) nya, saya menghubungi nya melalui Whatsapp (WA), asal usul saya mendapat nomor CS BL palsu tersebut dari kolom komentar di fitur komunitas bukalapak, saran untuk Buka Lapak jika ada info menyesatkan segera dihapus, khususnya di aplikasi Buka Lapak maupun websitenya.
Singkat kata singkat cerita CS BL palsu tersebut menghubungi saya melalui telephone hp yang sama persis yang terdaftar di WA CS BL palsu tadi (kalau tahu palsu tidak saya angkat). Kemudia CS palsu tersebut menanyakan gendala apa yang saya alami di BukaLapak (BL) kemudian saya ceritakan kendala saya, ia menjawab kurang lebih berkata “uang nya akan segera cair” kemudian ia menanyakan “silakan ada sms masuk di HP bapak, tolong dibacakan”, kira-kira seperti itu (seolah-olah setelah memberi kode tersebut uang penjualan saya akan cair). Ternyata yang saya baca adalah kode OTP dari nomor WA saya, ternyata diam-diam diam CS BL palsu tersebut berusaha menguasai WA saya yang notabene terdaftar di Bukalapak, entah bagaimana caranya akhirnya WA saya error, dan hanya ada tulisan “nomor wa ini tidak lagi digunakan di perangkat ini” (kuranglebih seperti itu tulisannya). Saya sadar setelah ingat pesan BL yang menegaskan jangan memberikan kede OTP kepada siapapun termasuk ke pihak Bukalapak. Saya ingat setelah CS palsu tersebut meminta kembali kode yang dikirim melalui sms ternyata itu kode OTP untuk login Bukalapak saya.
Meski saya tidak membacakan kode otp untuk login Bukalapak, CS palsu tersebut dapat login ke akun BL saya karena telah menguasai WA saya, namun entah darimana dia tahu password BL saya. Hingga beberapa hari bahkan beberapa minggu saya kehilangan akun BL saya, yang disitu masih ada saldo dari Buka emas dan Buka Reksa. Ternyata CS palsu tersebut menguras saldo Bukaemas, dan untungnya saldo Bukareksa aman, karena saya menghubungi CS BL yang asli / buka lapak agar akun saya dibekukan.
Saldo Bukaemas telah dikuras oleh CS BL Palsu tersebut dan penjualan reksadana belum juga cair. Setelah beberapa hari saya ingin memulihkan akun BL saya, pihak BL meminta / butuh persyaratan seperti foto rekening, KTP, foto selfi dll (seingat saya), ketika akun saya pulih dan saya dapat login ternyata buka dompet yang baru saya isi masih dibekukan, ketika dikonfirmasi maka pihak BL meminta bukti transaksi nomor 192xx059xxxx, foto KTP dan Buku Tabungan, awalnya saya tidak tahu transaksi yang mana itu, setelah saya email ternyata itu transaksi terakhir saat membeli barang di BL, bukan transaksi isi saldo atau lainnya, bukti pembayaran lewat ATM pun hilang, sehingga saya harus meminta rekening Koran sebagai bukti mutasi transaksi di BL, sebagai syarat pembukaan blokir buka dompet saya, setelah beberapa hari buka dompet saya telah dibuka dan dapat melakukan transaksi, kemudian saya membeli reksadana kembali di Buka Lapak.
Sebelum nya saya menarik / menjual kembali dana investasi saya di bukareksa dan transaksi berhasil cair karena saya telah mengganti nomor rekening saya, dan ternyata penjualan ke 4, 5, 6 cair ke rekening seperti harapan. Namun, pembelian reksadana saya diatas tadi sempat tertunda karena saldo buka dompet saya masih dibekukan, padahal NAB reksadana yang saya incar lagi murah-murahnya alias turun, meskipun pada akhirnya pembelian reksadana saya berhasil setelah buka dompet dibuka untuk transaksi.
Tulisan ini tidak bermaksud menyudutkan Bukalapak, namun ini sekedar cerita dari fakta yang saya alami. Saya masih berusaha berkomunikasi untuk mengatasi masalah dengan BL di Buka Bantuan Bukalapak, dan semoga pihak bukalapak tetap profesional.
Jika teman-teman masih nyaman dengan Bukalapak (BL) silakan melanjutkan bermitra dan menjadi pengguna setia BL, karena jual beli di buka lapak menurut saya masih lumayan bagus, semoga cerita ini dapat membangun Bukalapak semakin maju dan semoga Buka Lapak bertambah karyawannya / semoga dapat menyerap angkatan kerja yang berintegritas, jujur dan profesional.
Sampai disini dulu cerita tentang pengalaman membeli reksadana di Buka Lapak, semoga besok saya memberi pengalaman yang positif bagi BL, terimakasih… semoga bermanfaat.
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik agar tidak melanggar hukum dan agama