Tentang Profesi Hukum & Lowongan Kerja

Pekerjaan atau Profesi dan Penghasilan selalu dikaitkan dengan kebutuhan hidup, maka perlu pembahasan Tips agar cepat dapat kerja. Manusia hidup butuh pengahasilan atau dengan kala lain “Rupiah / Uang” untuk mencukupi kebutuhannya bahkan setelah tercukupi kebutuhannya orang ingin dan berusaha mencapai keinginannya yang melebihi dari kebutuhan dasarnya, salah satu cara yang umum untuk memenuhi kebutuhan adalah dengan cara bekerja, ya! Bekerja untuk mendapatkan apa itu “penghasilan” untuk memenuhi kebutuhan hidup,  maka setiap angkatan kerja selalu mencari lowongan kerja. 

Di dunia ini khususnya di Indonesia banyak sekali beraneka pekerjaan yang dilakoni oleh orang-orang Indonesia, ada yang menjadi karyawan perusahaan, artis/seniman, Pegawai Negara atau Pegawai Negeri Sipil (Presiden, Menteri, Anggota Dewan, Kepala Daerah, anggota TNI, anggota POLRI dan Pegawai Negeri yang bekerja dibawah struktur lembaga Negara Indonesia), Karyawan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), para profesional (baik dibidang kesehatan seperti : Dokter, Perawat, Bidan, dan tenaga medis lainnya; dibidang Hukum : Hakim, Jaksa, Advokad / Pengacara, Notaris /PPAT dan lain-lain; dan masih banyak lagi pekerja profesional seperti Akuntan Publik, Apraisal Publik; Agen Asuransi; dan sebagainya) banyak juga yang mempunyai usaha kecil-kecilan (usaha kecil dan menengah) sampai dengan menjadi seorang pengusaha besar. Kenapa “bekerja”, dan berfikir tentang pekerjaan, karena bekerja adalah hal yang hampir setiap hari kita lakukan, dan untuk mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup, kita harus bekerja, ya! Bekerja, Penghasilan dan Kebutuhan Hidup”,  maka dibutuhkan banyak lowongan kerja. 


Dalam artikel ini akan memberi informasi beraneka ragam pekerjaan atau profesi, khususnya lapangan pekerjaan, lowongan kerja yang ada di Indonesia saat ini pada umumnya tidak melulu fulgar tips cepat dapat kerja, agar terbuka pengetahuan tentang pekerjaan-pekerjaan yang akan menjadi pilihan untuk ditekuni. Kenapa mengenai bekerja, karena agar kita menyadari potensi diri kita dalam hal melakukan sesuatu atau dengan kata lain kemampuan kita dalam bekerja dalam suatu bidang tertentu yang sesuai dengan keinginan, minat,  kepribadian dan potensi diri agar hasil kerja maksimal.

Akhirnya saya berharap tidak  ada lagi generasi penerus di negeri ini yang galau akibat bimbang dalam mencari pekerjaan atau galau cari lowongan kerja, karena harapan saya setelah membaca buku ini mereka mampu merancang masa depan sehingga punya “ancang-ancang” acuan atau paling tidak persiapan pengetahuan sehingga tahu arah jalan untuk menjalani sebuah pekerjaan atau jalan berupa ide menciptakan lapangan pekerjaan yang diwujudkan dengan tindakan, jika sudah tahu apa yang harus dilakukan, baik setelah lulus sekolah atau masih sekolah-pun dapat memulai merancang masa depan pekerjaan masing-masing atau usaha apa yang akan di jalankan.

Motivasi :

Rencana itu tidak berharga tanpa tindakan nyata. Kegagalan dalam bertindak itu adalah belajar untuk berhasil, teruslah belajar untuk berhasil; hingga berhasil kita dapat. Keberhasilan adalah buah dari usaha dan kerja keras, terkadang didahului dan dilalui dengan kegagalan.

 

A.Hidup Butuh Biaya dan Cara Pemenuhannya

Coba kita ingat saat seorang ibu melahirkan seorang bayi itulah awal hidup di dunia bagi bayi itu, coba kita cermati apa saja kebutuhan anak yang baru lahir itu, bahkan sebelum lahirpun sudah banyak kebutuhan yang harus dipenuhi untuk si buah hati tersebut, baiklah kita rinci kebutuhan secara umum orang  melahirkan, antara lain memerlukan biaya persalinan, biaya perawatan ibu yang melahirkan, biaya transportasi, pakaian atau mainan bayi, nah itu sedikit rincian dari sebuah “peristiwa hidup” berupa melahirkan, dan saat awal kehamilanpun butuh perawatan ibu hamil dan bayi nya. Sebelum itu ada “peristiwa hidup” yaitu  melangsungkan pernikahan terlebih dahulu, sebuah pernikahan pasti membutuhkan biaya. Setelah Pernikahan hingga melahirkan membutuhkan biaya untuk hidup layak dalam hidup sehari-hari, sehingga membutuhkan tempat tinggal, pakaian, konsumsi setiap hari, kesehatan transportasi, hiburan dan lain-lain.

Diatas sedikit contoh kebutuhan hidup yang hampir setiap orang mengalami itu, apa maksud dari rincian kebutuhan diatas adalah agar kita sadar dan menyadari kemudian menjadi motivasi untuk kita untuk memenuhi kebutuhan itu secara maksimal, bagaimana cara memenuhi kebutuhan itu, tentunya dengan berusaha dengan baik. Pada umum nya adalah dengan bekerja, mencari lowongan kerja baik bekerja menjadi karyawan, pegawai atau usaha sendiri.

Banyak orang yang memikirkan kebutuhan hidup maka dari itu alangkah baiknya sebelum melangkah jauh kita harus menyiapkan dan memikirkan apa bekal kita untuk menjalani hidup kita khususnya dalam dunia kerja. Salah satu cara pada umum nya yang dilakukan para orangtua adalah menyekolahkan anaknya untuk bekal menjalani hidup, dari pendikan TK, SD, SMP, SMA/SMK sampai meneruskan ke Perguruan Tinggi, Sekolah Tinggi atau Akademi, meski pendidikan tinggi tidak menjamin seratus persen pekerjaan yang mapan, namun pendidikan menambah pengetahuan dan ketrampilan kita, maka dari itu kita harus melengkapi dengan keahlian tertentu dan harus memiliki daya saing sehingga mampu bersaing di dunia kerja, atau mampu berusaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri dan orang lain.

Dapat disimpulkan dari hal ini bahwa hidup membutuhkan biaya, dengan cara bekerja untuk memenuhi kebutuhan tersebut, lebih lanjut akan di uraikan macam profesi atau pekerjaan yang ada di Indonesia sekarang ini tentunya salah satu tujuan berkerja adalah untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

 B.Siklus Kehidupan Manusia

  Sebelum kita masuk uraian tentang macam profesi atau pekerjaan kita uraikan dahulu tentang siklus secara umum dari kehidupan manusia, disini siklus kehidupan manusia yang berkaitan dengan profesi atau pekerjaan, karena seorang profesional ditempa dan dibentuk dari proses yang panjang dari pengalaman hidupnya yang mengarahkan dirinya menuju sebuah profesi yang digelutinya setiap hari, juga salah satu usaha agar cepat dapat kerja.

  Hidup berawal dari sebuah peristiwa yang disebut melahirkan. Seseorang memulai hidupnya, setelah lahir di dunia seseorang dirawat oleh orang tuanya : satu, dua, tiga bulan, setahun, kemudian ia akan memasuki masa bermain dan belajar, baik belajar sambil bermain di Play Grup dan Taman Kanak-Kanak atau bermain dirumah dan lingkungan sekitar dan ia disebut anak-anak, setelah usia kurang lebih 6 (enam) tahun anak mulai belajar secara formal dari SD, SMP, SMA / SMK meski pada kenyataannya belajar itu tidak hanya dibangku sekolahan.

      Nah, anak yang menuju dewasa bahkan sejak di bangku SD diajari untuk meraih cita-cita dan sering kali GURU bertanya apa cita-citanya, namun seiring waktu, namun untuk sebagian orang akan merubah cita-cita nya akibat lingkungan, keadaan, juga  akibat kesadaran diri karena perkembangan dirinya yang menunjukan bakat dan potensi diri; ada juga sebagian orang sejak kecil nampak bakat dan potensinya hingga tumbuh dewasa ia pupuk dan menggapai cita-citanya.

Masa-masa kelulusan Sekolah Menengah Atas (SMU) / Sekolah Menegah Kejuruan atau yang setara dengan itu adalah masa galau bagi mereka menentukan arah hidup, apakah akan bekerja atau meneruskan keperguruan tinggi atau akademi atau pendidikan lanjutan lainnya, jika bekerja mau bekerja apa, kalau usaha mau usaha apa, jika mau kuliah mau kuliah apa, kunci nya adalah rencana yang telah kita buat, pasti kita punya dan mengetahui minat, bakat dan potensi diri yang akan kita kembangkan untuk memilih pilihan tersebut, yang semua itu tidak terlepas dari pengaruh keadaan disekitar kita khusus nya keadaan keluarga yang mempengaruhi keputusan yang diambil bahkan orang-orang disekitar kita akan mempengaruhi keputusan dan bahkan mengarahkan kita, namun keputusan tetap ditangan diri sendiri, dan segala rintangan dari konskuensi sebuah keputusan yang di ambil dapat diselesaikan dengan kerjakeras dan tekat yang bulat, untuk menggali minat, bakat, dan potensi diri kita dalam mempersiapkan profesi yang akan kita geluti. Pada dasarnya semua orang setelah lulus sekolah atau Kuliah ia ingin hidup mandiri dalam hal apa saja termasuk hal finansial untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari; misalkan untuk membayar kontrakan atau kos atau untuk membeli rumah, makan setiap hari , membeli pakaian apapun yang menempel di badan dan kebutuhan lainnya, selanjutnya setelah itu ia dihadapkan sebuah babak baru dalam hidupnya yaitu pernikahan dimana hal itu juga harus difikirkan, karena menikah maupun setelah menikah butuh biaya dan harus dipersiapkan, setelah menikah punya beban keluarga, anak-anak dan istri menjadi tanggungjawab jika kita seorang laki-laki, dan begitu seterusnya siklus hidup manusia pada umumnya.


C. Kita Memilih Menjadi apa?

  Setelah lulus kuliah atau sekolah sebagian orang ingin bekerja dan di Indonesia pada umum nya para angkatan kerja yang mencari kerja atau disebut juga para pencari kerja baik lulusan SD, SMP, SMA / SMA, D1, D2, D3, D4, dan Sarjana berbagai Jurusan bidang keilmuan dan keahlian, mereka para pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan, baik lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), atau Perusahaan Swasta, para pencari kerja setelah menemukan informasi lalu membuat lamaran pekerjaan tersebut berikut syarat-syarat yang harus dipenuhi, dan disampaikan kepada instansi /perusahaan yang dilamarnya, mengikuti serangkaian tes, kemudian setelah diterima ia akan bekerja sesuai aturan pada tempat kerja tersebut. Begitulah gambaran sebagian besar angkatan kerja di Indonesia, mereka para  lulusan sebagian besar mencari / melamar kerja dan sedikit yang menciptakan lapangan kerja hanya sebagian orang yang berani  atau terpaksa (karena tidak diterima saat melamar kerja) memulai menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Jadi dari uraian tersebut pilihan ditangan kita masing-masing apakah ingin bekerja untuk orang lain atau ingin menjadi bos, atau paling tidak menjadi bos untuk diri kita sendiri dan jika usaha sudah besar, seorang pengusaha juga akan menjadi bos untuk para karyawannya. Namun terkadang kita tidak bisa menentukan pilihan pekerjaan / profesi kita karena tuntutan keadaan atau tuntutan dari orang-orang disekitar juga lingkungan kita, hanya keyakinan, doa, usaha keras dan pantang meyerah hingga kita sampai pada pilihan kita dan hidup seperti pilihan kita.

D.  Menentukan Pilihan.

Sebelum kita bahas lebih dalam tentang bagaimana mendapatkan pekerjaan idaman kita, marilah kita menganalisa secara sederhana terlebih dahulu komposisi penduduk di Negara kita Indonesia ini :

Jumlah penduduk di Indonesia kurang lebih 250 Juta orang pada tahun 2014 dan terus meningkat setiap tahunnya, dari sekian juta orang penduduk Indonesia pemerintah tentunya memikirkan kesejahteraan mereka baik dengan kebijakan-kebijakan di bidang tertentu, menumbuhkan semangat jiwa kewirausahaan, menciptakan lapangan pekerjaan baru dan cara lain yang ditempuh oleh pemerintah, tetapi disini kita tidak membahas peran pemerintah di bidang perekonomian yang berkaitan dengan dunia kerja dan kesejahteraan. Dari data jumlah penduduk tersebut berdasarkan informasi di media massa dapat diambil garis besar (asumsi hanya perkiraan) pekerjaan orang Indonesia, antara lain :


Pertama : penduduk Indonesia yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) / Pejabat Negara berjumlah sekitar 5 Juta orang pada tahun 2014 atau sekitar 2% dari jumlah penduduk kita,


Kedua : menjadi Pengusaha sekitar 4 Juta orang pada tahun 2014 atau hanya 1,5% dari jumlah penduduk.


Ketiga : para Profesional yang independen dan tidak dibiayai oleh pemerintah atau dengan kata lain non PNS dan non Karyawan Perusahaan, misal seorang yang tidak terikat dengan ikatan dinas atau kontrak kerja seperti Dokter (dokter swasta praktek mandiri), Psikolog, Akuntan Publik, Konsultan Pajak, Notaris/PPAT, Advokad/Pengacara, bidan, Arsitek, konsultan perencanaan keuangan, Konsultan Hak atas Kekayaan Intelektual (merek, paten, desain industri), Penulis Buku, Para Seniman (pencipta seni) dan lain sebagainya, dimana mereka bekerja secara independen, membuka kantor sendiri, membiayai sendiri operasional kantornya dan mendapat uang jasa dari klien atas hasil kerjanya, para professional tersebut di Indonesia diperkirakan berjumlah 1 juta orang lebih atau sekitar 0,5% dari jumlah penduduk.


Keempat : Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk didalamnya para pedagang kecil, para petani, para nelayan, para peternak, para pengrajin, produksi makanan kecil atau lainnya, dan usaha kecil lainnya yang banyak tumbuh di Indonesia yang bisa juga disebut “pengusaha kecil” sekitar 40 juta Pelaku UKM atau 15% dari jumlah penduduk.


Kelima : Karyawan Swasta / Karyawan BUMN / Karyawan BUMD adalah pekerjaan terbanyak di Indonesia, dari buruh pabrik sampai dengan manager, termasuk mereka yang menjadi tenaga kerja di luar negeri, kira-kira berjumlah 90 juta orang atau sekitar 41% dari jumlah penduduk.

Kenapa jumlah keseluruhan diatas tidak 100% karena tidak semua orang Indonesia bekerja, sebagian ada yang anak-anak menjadi pelajar atau mahasiswa dan orang jompo yang tidak produktif lagi. Gambaran data tersebut tidak bisa dijadikan acuan karena hanya diambil secara umum, dan perkiraan saja dan perkembangan mengenai kependudukan selalu berkembang dari waktu ke waktu.


Dari berbagai macam pekerjaan tersebut beraneka ragam, juga penghasilan yang mereka peroleh beraneka ragam, dari yang pas-pas an utuk kebutuhan sampai dengan yang tak terbatas, dari pengahasilan harian, mingguan, atau bulanan, jaminan sosial dan kesehatan mereka-pun bervariasi, hhhmmmmm!!! Dari perbedaan tersebut timbul sebuah kompetisi antar pencari kerja, dan kompetisi para pengusaha. Jalan keluarnya yaitu menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kualitas SDM, pemanfaatan SDA, mengontrol persaingan itu agar tidak menjadi masalah dan bagaimana kita menyikapinya, apa yang harus kita ketahui, bagaimana kita harus berbuat untuk mendapat pekerjaan yang kita idamkan, karena meski lapangan pekerjaan tersedia jika kita tidak mampu memenuhi kriteria (kualitas diri) dalam pekerjaan tersebut dan daya saing kita kurang terhadap pencari kerja yang lain, jalan nya adalah meningkatkan kemampuan atau kompetensi diri agar diri kita berkualitas dan berdaya saing, dari uraian diatas dapat dijadikan bahan pertimbangan mengenai “menjadi apa kita sebaiknya, atau aku angin jadi apa”, pertimbangan untuk menentukan pilihan pekerjaan apa yang kita pilih, sesuai minat dan kepribadian kita.

Seteleh kita menentukan jalan hidup kita untuk menjadi apa, khususnya dalam hal pekerjaan, bagaimana cara meraih pekerjaan tersebut, tentu tidak mudah sehingga butuh perjuangan dan pengorbanan untuk meraihnya, tetapi dengan usaha keras, doa dan keyakinan semua itu dapat diraih. Inilah maksud dari buku ini adalah memberikan informasi agar pembaca mengetahui arah jalan yang harus ditempuh untuk meraih suatu pekerjaan atau profesi tertentu. (bersambung ...

Post a Comment

Berkomentarlah yang baik agar tidak melanggar hukum dan agama

Lebih baru Lebih lama