---------
Gambar : wikipedia.org
Hai, Sobat Neter …. Jika kalian kelahiran tahun tujuh puluh (1970 an) atau delapan puluh an dan penggemar musik khususnya musik pop rock, bisa di tebak kalian kenal yang namanya Slank, grub band rock asal Jakarta yang ngetop ditahun 90 an hingga sekarang. Slank memainkan lagu rock cenderung ke musik blus.
Slank resmi berdiri di tahun 1983 di Jakarta, dengan pendiri sekaligus personil awal antara lain Bimbim (drum), Denny BDN (bass), Erwan (vocal), Kiki (gitar) dan Bongky (gitar). Bimbim sebelum membentuk Slank Band ia lebih dahulu membentuk grup band bernama Cikini Stones Complex (CSC) ia membentuk band tersebut bersama teman-teman SMA-nya di Perguruan Cikini Jakarta. Namun setelah itu CSC bubar, selanjutnya Bimbim mengajak sepupunya Denny BDN, Erwan dan Kiki untuk kembali mendirikan sebuah grup musik yang awalnya diberi nama “Red Evil”.
Namun, musik yang dimainkan tidak pernah mirip dengan musik aslinya dan aksi panggung mereka sering dibilang slengean sama teman teman mereka yang selalu meramaikan ketika Red Evil manggung. Di akhir tahun, mereka pun sepakat untuk cari nama baru dan dilakukan di arena bowling Hotel Kartika Chandra – Jakarta, tepatnya di perayaan ultah Denny BDN. Bimbim mengusulkan nama Red Eyes, namun setelah perundingan yang sengit antar mereka, maka SLANK adalah nama yang dipilih, nama tersebut terinspirasi dari kawan-kawan yang sering menyebut mereka cowok slengean. Slank adalah kependekan dari kata slenge’an dan menggunakan huruf K biar lebih keren.
Manggung pertama kali dengan nama SANK, Personel pertama SLANK adalah Bimbim (drum), Denny BDN (bass), Bongky (gitar), Kiki (gitar) dan Erwan (vocal). Bertempat di Universitas Nasional (UNAS) Jakarta dengan membawakan lagu-lagu ciptaan sendiri dengan pengawalan Erry (kakak Erwan) selaku manager Slank.
Pada tahun 1984, Kiki (pemain gitar) keluar dari SLANK pada tahun 1985 Slank mengajak Adri Sidaharta sebagai pengganti Kiki pemain Keyboard. Belum lama setelah masuknya Adri, Erwan (vocal) keluar dari SLANK karena harus melanjutkan pendidikannya di Amerika. Posisi vokalis di Slank pun diisi oleh Uti Suharyani dan Lala.
Pada 1986 SLANK kembali merombak formasi dengan kembali menghadirkan seorang pria sebagai vokalis. Well Willy (mantan vokalis CSC), terbentuklah SLANK Formasi 5. Saat itu SLANK kerap tampil dari panggung ke panggung. Setahun berikutnya, giliran Adri (keyboard) kembali keluar dari Sank, Ia digantikan oleh Andre. Dikarenakan tidak cocok, Andre dan Well Willy (vokalis) pun keluar dari Slank. Bang Denny akhirnya bertindak sebagai vokalis dan Slank menggaet Imanez untuk mengisi posisi bass. Setelah itu Bongky (gitar) dan Imanez (bass) sempat cabut dari Slank dan posisinya digantikan oleh Pay dan Jaya, dan Sammy sebagai vokalis. Membentuk personil Slank Formasi 8 adalah Bimbim (drum), Denny BDN (bass), Jaya (gitar), Pay (gitar) dan Sammy (vocal). Ketiga personil baru pun nggak bertahan lama dan bikin Slank kembali ngajak Imanez untuk main Bass, otomatis Denny BDN jadi vokalis dan Anto ditarik sebagai gitaris.
Denny BDN yang harus menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila terpaksa mengundurkan diri dari Slank. Jadi, pendiri Slank yang masih tersisa saat itu adalah Bimbim. Anto juga ikut mengundurkan diri dan Bimbim kembali mengajak sang Kakak yakni Adri untuk kembali memberikan alunan Keyboardnya bersama Tole yang bermain Bass dan Imanez yang berpindah ke gitar. Untuk posisi vokal, Slank menggaet sosok wanita yakni Nita Tilana.
Tidak lama Nita, Adri, dan Tole cabut dari Slank dan hanya menyisakan Bimbim dan Imanez saja. Slank bertahan, Bimbim dan Imanez merekrut Pay pemain gitar dan Well Willy untuk menjadi vokalis Slank. Slank juga mengajak Indra Qadarsih (pemain keyboard). Tahun berikutnya, Imanez dan Well Willy cabut dari Slank dan Bongky yang sebelumnya bermain gitar, kembali lagi ke Slank tapi kali ini berpindah sebagai bassis, karena posisi gitar sudah diisi Pay. Untuk mengisi kekosongan vokal, Bimbim mencoba untuk mengajak sepupunya, Kaka yang saat itu tengah ngeband bareng Lovina.
Kaka vokalis baru Slank di tahun 1989 Slank merupakan Formasi ke 13 Slank. Memiliki lagu-lagu sendiri, Slank pun kerap menawarkan demo lagu ke berbagai label musik, namun belum ada satupun yang tertarik. Akhirnya Slank menjalin kerjasama dengan Boedi Soesatio dengan melangsunkan proses rekaman di Jackson Studio, Studio 15, dan studio lain untuk album pertama. Sebelumnya, Slank sempat menjalin kerja sama dengan pemilik studio rekaman Triple M yaitu Macank. Namun baru menggarap lagu ke-5, Slank memutuskan untuk membatalkan kontrak tersebut.
Di tahun 1990, Slank merilis album perdana (I) Slank yang diberi judul Suit – Suit… He-He… (Gadis Sexy), dengan desain cover yang menampilkan logo Slank buatan Boedi Soesatio, dan rekamanpum bekerjasama dengan Boedi Soesatio.
Sukses album pertama, SLANK sering tampil di berbagai acara. Perjalanan Slank juga tidak selalu, konflik internal kerap melanda Slank yang berujung niatan Pay untuk hengkang dari Slank. Untungnya, hal itu bisa dicegah dengan musyawarah dan kejadian ini menginspirasi Slank untuk menciptakan lagu Terlalu Manis yang masuk di album ke-2 (II) Slank.
Setelah album kedua tersebut, SLANK semakin laris di dunia musik Indonesia, sering mendapat panggilan untuk tampil di berbagai Kota di Indonesia yang salah satunya adalah Bali. Di kota ini, Slank mulai mengenal barang haram yakni Narkoba yang merusak produktivitas para personil Slank. Alhasil, album ke-3 (III) Slank memakan waktu lebih lama dalam penggarapannya. Album ini diberi judul PISS, plesetan dari kata dalam bahasa Inggris – peace dan kata piss dalam bahasa inggris juga berarti kencing yang berarti album ini merupakan wujud kritik Slank terhadap perdamaian yang dikencingi atau hanya dirasakan beberapa orang saja pada saat itu.
Keunikan yang terdapat di album yang berisi 13 lagu ini adalah, cover dalamnya memuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) para Personil Slank. Dalam album ini terdapat sebuah lagu yang mengisahkan tentang salah satu permainan yang gemar digemari anak – anak saat itu, yakni Main Monopoli. Apa Slank masih slenge’an? Tenju! Bahkan lebih slenge’an. Bila diperhatikan, di lagu Cekal terdengar suara gresek-gresek yang berasal dari kursi yang diserut gergaji. Album yang dipopulerkan oleh lagu Mau (Beli) Tidur) dan Kirim Aku Bunga ini, berhasil meraih penghargaan BASF Selling Album 1992-1993 kategori Rock Alternatif.
Selepas album ketiga, Slank berpamitan dengan Boedi Soesatio dan memutuskan diri untuk menempuh jalur indie alias berdiri sendiri. Slank pun menggaet Denny BDN untuk mengurusi bergam urusan Slank lewat manajemen yang diberi nama Pulau Biru Production dan Slank juga mendirikan label rekaman baru, yakni PISS Record.
Dengan berdiri sendiri, Slank terus berusaha untuk tidak mengecewakan Slankers. Bermodal biaya sendiri, Slank melakukan penyegaran dengan melakukan proses rekaman di 3 lokasi berbeda, yakni Puncak – Jawa Barat, Cibubur dan bangunan bekas sekolah milik Bunda Iffet yang terletak di Jalan Potlot. Bangunan tersebut diikhlaskan oleh Bunda untuk dibongkar dan dibangun ulang menjadi studio rekaman untuk Slank. Bagi yang ingin mengetahui bagaimana proses pembuatan album ke (IV) yang pada akhirnya diberi judul Generasi Biroe ini, bisa melihat sendiri kronologi yang diilustrasikan oleh Dimas Jay yang terdapat di album ini.
Dengan lagu Kamu Harus Pulang dan Terbunuh Sepi sebagai amunisi, album Generasi Biroe Slank mendapat penghargaan Double Platinum dalam BASF Awards, untuk kategori penjualan album Rock terlaris tahun 1994 – 1995. Selain itu, video klip Terbunuh Sepi juga berhasil meraih Penghargaan sebagai Video Klip Favorit dari VMI (Video Musik Indonesia) 1994/1995 dan Video Klip Terbaik Sepanjang Tahun 1995/1996. Lagu Kamu Harus Pulang adalah lagu kenangan ketika penyusun mulai menyukai lagu-lagu dewasa, saat itu masih Sekolah Dasar (SD) antara kelas 5 atau 6.
Personil Slank yang saat itu masih diselimuti barang haram, masih tetap berupaya untuk menggarap album berikutnya. Meski terseok-seok, album ke-5 Slank bertajuk Minoritas pun diluncurkan di tahun 1996. Keunikan yang terdapat di album ini adalah lirik yang tertempel di-covernya ditulis terbalik. Jadi, dibutuhkan sebuah cermin untuk membaca lirik lagu di album Minoritas ini. Lagu andalan dari album ini adalah Bang-Bang Tut dan Kalau Kau Ingin Jadi Pacarku yang video klipnya dibuat dengan konsep one take shot di Potlot 14. Video klip Bang-Bang Tut juga berhasil mendapat penghargaan sebagai Video Klip Terbaik dari VMI (Vide Musik Indonesia) Tahun 1995/1996.
Narkoba menjadi petaka, pengaruh narkoba semakin mengerogoti kondisi Slank. Kerap terjadi perselisihan dan masing-masing personil kurang membagi waktu untuk Slank. Puncaknya adalah, dilayangkannya surat pemecatan kepada 3 personil Slank yaitu Bongky, Indra Q dan Pay pada akhirnya beberapa tahun kemudian mereka membentuk BIP Band (Bongky, Indra, Pay) meski sebelumnya Pay juga sempat solo karir. Slank pun hanya tersisa 2 personil saja, yakni Bimbim dan Kaka.
Diatas merupakan ringkasan perjalanan Slank dari belum rekaman hingga terjerat Narkoba dan menyisakan 2 personil saja. Setelah itu Bimbim merekrut beberapa orang untuk tetap eksis di blantika musik Indonesia antara lain merekrut dua gitaris (Abdi dan Ridho) dan satu basis (Ivan K).
Sumber : http://slank.com/sejarah/
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik agar tidak melanggar hukum dan agama